Selasa, 18 Juni 2024

Cara Menentukan Ukuran Resistor pada Rangkaian Elektronika

Kalkulator Gelang Warna Resistor

Menentukan resistor yang tepat pada rangkaian

Memilih ukuran resistor yang tepat merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh setiap teknisi atau hobiis elektronika. Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah praktis untuk menentukan nilai resistansi yang sesuai berdasarkan berbagai tujuan penggunaannya.Dengan pemahaman yang mendalam tentang cara memilih ukuran resistor yang tepat, Anda akan mampu merancang rangkaian yang efisien, aman, dan andal, baik untuk proyek sederhana maupun kompleks.

Apa saja fungsi Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang sangat penting dalam sebuah rangkaian. Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Tidak hanya itu, resistor juga memiliki berbagai fungsi seperti, pembatas arus, pembagi tegangan, penyesuaian sinyal, penurun tegangan dan sebagai filter sinyal.

Cara membaca gelang warna Resistor

Ada dua cara untuk mengetahui ukuran resistor. Pertama adalah menggunakan alat ukur ohm-meter atau multi meter. Caranya sangat mudah, atur multi-meter untuk mengukur resistansi atau ohm. Kemudian hubungan kedua probe pada kedua kaki resistor. Maka ukuran resistor akan langsung diketahui.

Penyebab resistor bisa rusak terbakar

Cara yang kedua adalah dengan menghitung gelang warna pada resistor, Gelang warna pada resistor merupakan sebuah kode yang menunjukkan berapa ohm ukuran resistor tersebut. 

 

1st Digit

2nd Digit

3rd Digit

4th Digit

5th Digit

Hitam

0

0

0

x 100

 

Cokelat

1

1

1

x 101

1 %

Merah

2

2

2

x 102

2 %

Orange

3

3

3

x 103

 

Kuning

4

4

4

x 104

 

Hijau

5

5

5

x 105

0.5 %

Biru

6

6

6

x 106

0.25 %

Ungu

7

7

7

x 107

0.10 %

Abu-abu

8

8

8

x 108

 

Putih

9

9

9

x 109

 

Emas

 

 

 

 

5 %

Perak

 

 

 

 

10 %

Tak warna

 

 

 

 

20 %


Kalkulator Gelang Warna Resistor

Kalkulator Gelang Warna Resistor

0 Ω


Menentukan Ukuran Resistor Berdasarkan Fungsi

Resistor sebagai pembatas arus

LED dan Transistor hanya dapat menangani arus tertentu. Tanpa resistor, arus yang berlebihan dapat merusakn komponen ini.

Kasus : Menghubungkan LED ke sumber tengangan

Tujuan: Mengatur arus yang mengalir melalui LED agar tidak melebihi nilai yang diizinkan.

Spesifikasi LED: Tegangan forward (Vf) = 2V, Arus forward (If) = 20mA (0.02A)

Sumber Tegangan: 5V

Langkah-langkah:
  1. Hitung tegangan yang harus diturunkan oleh resistor
    Rumus tegangan LED

  2. Gunakan hukum ohm untuk menghitung resistansi
    Aplikasi hukum ohm

  3. Hitung daya yang diperlukan
    hitung daya resistor

Resistor yang diperlukan : 150 ohm dengan daya minimal 0.125 W (1/8 W).

Resistor sebagai pembagi tegangan

Resistor sangat berguna ketika anda perlu menyediakan tegangan tertentu untuk bagian tertentu dari rangkaian, seperti sensor atau mikrokontroler yang memerlukan tegangan lebih rendah dari sumber daya utama.

Kasus : Membagi tegangan 12V menjadi 6V untuk sensor yang hanya bisa menerima 6V.

Tujuan : Membagi tegangan menjadi 6V menggunakan dua resistor.

Langkah-langkah:

  1. Misalkan anda menggunakan dua resistor dengan nilai yang sama, R1 dan R2.
  2. Persamaan pembagi tegangan:
    Rumus pembagi tegangan

  3. Karena Vout = 6V dan Vin = 12V:
    Aplikasi rumus pembagi tegangan

  4. Pilih R1 = R2, misalkan nilai resistor yang dipilih adalah 10 kOhm.
    Nilai resistor dari pembagi tegangan

Resistor yang diperlukan: R1 = 10kOhm dan R2 = 10 kOhm.

Resistor sebagai penyesuaian sinyal

Jika anda memiliki sinyal dengan level tegangan yang berbeda-beda, resistor dapat digunakan untuk mengatur sinyal tersebut agar sesuai dengan input yang diinginkan oleh komponen lain dalam rangkaian.

Kasus : Mengurangi level sinyal dari 5V menjadi 3.3V untuk input mikrokontroler

Tujuan : Menyesuaikan level sinyal agar sesuai dengan input mikrokontroler.

Langkah-langkah:

  1. Gunakan pembagi tegangan
    Rumus pembagi tegangan

  2. Misalkan Vin = 5V dan Vout = 3.3V
  3. Tentukan nilai resistor:
    Aplikasi rumus pembagi tegangan

  4. Anggap 0.66 menjadi 66/100. Jika R2 = 6.6kOhm, maka R1 menjadi 3.4kOhm.
Resistor yang diperlukan, R1 = 3.3kOhm (resistor yang tersedia) dan R2 = 6.8kOhm.

Resistor sebagai penurun tegangan

Dalam beberapa kasus, resistor digunakan untuk menurunkan tegangan ke tingkat yang aman atau sesuai untuk komponen tertentu. Misalnya, jika anda memiliki sumber tegangan yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan oleh sebuah mikrokontroler, anda dapat menggunakan resistor bersama dengan dioda zener untuk menurunkan tegangan tersebut.

Kasus : Mengurangi tegangan 9V menjadi 5V untuk mikrokontroler menggunakan dioda zener dan resistor.

Tujuan : Menurunkan tegangan menggunakan resistor dan dioda zener.

Langkah - langkah:

  1. Misalkan anda menggunakan zener dengan tegangan breakdown 5V dan arus zener 20mA.
  2. Hitung nilai resistor:
    Hitung nilai resistor

Resistor yang diperlukan: 200 ohm.

Resistor sebagai filter sinyal

Resistor sering digunakan dalam kombinasi dengan kapasitor atau induktor untuk membentuk filter RC atau LC. Filter ini dapat digunakan untuk menghapus frekuensi yang tidak diinginkan dari sinyal, seperti menghilangkan noise dari sinyal analog.

Kasus : Menggunakan resistor untuk membentuk filter RC untuk memotong frekuensi tinggi.

Tujuan : Membuat low-pass filter dengan frekuensi cutoff tertentu.

Langkah - langkah:

  1. Tentukan frekuensi cutoff fc
    rumus frekuensi cutoff

  2. Misalkan anda ingin frekuensi cutoff fc = 1kHz dan menggunakan kapasitor C = 100nF.
    mencari frekuensi cutoff

  3. Resistor yang diperlukan 1.6kOhm

Dengan contoh - contoh diatas, anda bisa melihat bagaimana resistor digunakan untuk berbagai tujuan dalam rangkaian elektronika, serta bagaimana menentukan ukuran resistor yang tepat untuk rangkaian tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar