Apa itu Power Wall
Power Wall merupakan sebuah penyimpanan energi listrik berupa baterai pack. Mudahnya, power wall ini merupakan power bank dengan ukuran dan daya yang lebih besar dan fungsi yang lebih beragam.
Power Wall berfungsi untuk apa?
Biasanya power wall digunakan sebagai back-up listrik rumah, atau untuk penyimpanan pada sistem renewable energy yang bersifat off-grid atau hybrid.
Komponen Penyusun Power Wall
Power wall ini tersusun dari beberapa komponen berikut,
- Baterai pack Komponen utama dari power wall adalah baterai pack. Baterai ini akan menjadi tempan dimana energi listrik disimpan. Ukuran dari baterai pack ini bermacam-macam menyesuaikan kebutuhan. Setidaknya untuk power wall, baterai pack yang digunakan diatas 1 kWh.
- Battery management system BMS merupakan sistem elektronik yang digunakan untuk megelola baterai. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan baterai pack ini awet dan beroperasi secara optimal. Lebih lanjut kunjungi artikel berikut : Fungsi Utama BMS
- Energy management system EMS merupakan sistem elektronik yang digunakan untuk mengelola energi. Energi yang masuk atau keluar akan disesuaikan. Seperti kapan harus menyimpan energi, kapan harus menggunakannya. EMS akan lebih berguna untuk sistem hybrid dimana ada lebih dari satu sumber energi. EMS juga bisa digunakan untuk memantau jumlah pemakaian energi maupun jumlah energi yang dihasilkan.
- Inverter
- Komponen pelengkapUntuk mendukung instalasi, didalam power wall juga terdapat connector, kabel, casing, maupun kotak panel, yang membuat instalasi dan implementasi power wall menjadi lebih rapi.
Aplikasi Power Wall
- Back-up rumah Seperti halnya power bank, power wall bisa digunakan sebagai cadangan listrik sewaktu-waktu terjadi pemadaman atau kendala pada jaringan listrik. Sumber yang paling mudah adalah dari listrik PLN itu sendiri. Kelemahannya adalah hal ini tidak memberikan efisiensi energi atau biaya sama sekali. Selain itu dibutuhkan komponen tambahan berupa charger.
- Sistem Renewable energy => PLTS Ini adalah aplikasi yang paling optimal dari power wall. Contohnya ketika menggunakan PLTS, energi yang dihasilkan paling banyak adalah waktu siang hari. Sedangkan pemakaian energi paling banyak adalah waktu malam hari. Power wall sebagai tempat penyimpanan energi mampu mengakomodir permasalahan ini. Listrik berlebih yang dihasilkan pada siang hari akan disimpan pada power wall. Pada waktu malam hari ketika PLTS tidak menghasilkan listrik, power wall akan aktif untuk mensuplai beban.
Pentingkah Power Wall di Indonesia
Teknologi yang baik tentu menimbulkan pertanyaan, apakah teknologi tersebut berguna atau tidak. Di Indonesia, permasalahan energi listrik yang terjadi adalah, tidak meratanya distribusi energi listrilk, serta masih sering terjadi pemadaman dan gangguan didaerah tertentu. Apalagi dengan kondisi geografis dan cuaca indonesia yang sangat optimal untuk PLTS, membuat alasan yang cukup untuk menggunakan power wall di Indonesia.
Tetapi permasalahan berikutnya adalah terkait efisiensi, bukan efisiensi energi, tetapi efisiensi biaya. Harga power wall diketahui masih sangat mahal, setidaknya berada diatas 10 juta rupiah, itupun untuk kapasitas yang kecil. Sehingga jika dipergunakan untuk rumahan, dan dengan kebutuhan yang tidak mendesak, menyebabkan membeli power wall tidak cukup sepadan dengan manfaat yang diberikan. Jika dihitung untuk penggunaan PLTS pun balik modalnya masih sangat lama, itupun jika biaya PLTS belum dihitung.
Menurut saya, secara fungsional untuk sebuah instansi atau sebuah gedung yang pasokan listriknya tidak boleh mati (rumah sakit dll) penggunaan power wall ini masih sepadan dengan harga yang dipunya. Tetapi jika digunakan untuk rumahan, harga yang ditawarkan saat ini masih belum sepadan, kecuali anda memiliki modal yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar